Ekonomi NTB Tahun 2024 Tumbuh 5,30 Persen, Pertambangan Jadi Sektor Unggulan

admin
0


Udayanainsight – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat pertumbuhan ekonomi NTB pada tahun 2024 mengalami peningkatan sebesar 5,30 persen dibandingkan tahun sebelumnya (c-to-c). Sektor pertambangan dan penggalian menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi di sisi produksi dengan angka 11,66 persen. Sementara itu, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 11,26 persen.


Data tersebut disampaikan oleh Kepala BPS NTB, Drs. Wahyudin, dalam rilis berita resmi statistik yang digelar di Aula Tambora BPS NTB, Rabu (5/2).


“Ekonomi NTB tahun 2024 mengalami pertumbuhan dibanding tahun 2023,” ungkap Wahyudin.


Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa perekonomian NTB berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada Triwulan IV-2024 mencapai Rp44,84 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp26,73 triliun.


Namun, pada Triwulan IV-2024 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), ekonomi NTB mengalami kontraksi sebesar 4,97 persen. Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Industri Pengolahan mengalami kontraksi terdalam sebesar 15,96 persen, sementara dari sisi pengeluaran, komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami kontraksi tertinggi sebesar 40,61 persen.


Secara tahunan, ekonomi NTB pada Triwulan IV-2024 dibandingkan Triwulan IV-2023 (y-on-y) juga mengalami kontraksi sebesar 0,50 persen. Kontraksi terdalam pada sisi produksi terjadi di sektor pertambangan dan penggalian dengan angka 16,84 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami kontraksi terbesar hingga 41,43 persen.


Menanggapi data tersebut, Kepala Biro Ekonomi Setda NTB, Drs. H. Lalu Wirajaya Kusuma, menekankan pentingnya sektor pertanian, pertambangan, perdagangan, dan konstruksi sebagai penyumbang utama pertumbuhan ekonomi di NTB.


“Pertanian kita menyumbang 20 persen bagi pertumbuhan ekonomi. Kita harus memperkuat kolaborasi untuk menjaga produksi pertanian tetap stabil,” ujarnya.


Dengan hasil tersebut, pemerintah daerah diharapkan terus mendorong berbagai sektor unggulan guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi NTB yang lebih baik di tahun mendatang.

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)