.jpg)
Berdasarkan laporan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, banjir tersebut berdampak pada tiga desa di dua kecamatan. Hingga laporan terakhir, terdapat sembilan korban terdampak, tujuh orang masih dalam pencarian, serta 12 rumah mengalami kerusakan, dengan rincian tujuh rumah rusak berat dan lima rumah rusak ringan. Selain itu, sejumlah fasilitas umum seperti gedung sekolah, jembatan, dan infrastruktur lainnya juga mengalami kerusakan.
Kepala BPBD NTB, Ahmadi, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bima dan melakukan asesmen di lokasi bencana. “Upaya yang akan dilakukan adalah pembersihan, penyediaan kosumsi, tenda darurat, serta kebutuhan mendesak, makanan siap saji, beras, mesin pembersih rumah dan air bersih,” ujarnya.
Menanggapi laporan tersebut, Pj. Gubernur NTB menekankan agar dilakukan pendataan menyeluruh terhadap warga terdampak serta memastikan seluruh kebutuhan dasar mereka terpenuhi. “Lakukan pendataan menyeluruh, lakukan pembersihan sisa banjir, pastikan ketersediaan air bersih, konsumsi dan penerang (Listrik)" sementara itu Dinas kesehatan, untuk memastikan kesehatan masyarakat, BPBD untuk menyiapkan logistik, dan lakukan koordinasi dengan bupati dan pemerintah setempat, pastikan tidak ada masyarakat yang terisolir ,” tegasnya.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Asisten Gubernur NTB, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala BPBD NTB, Kepala Dinas Perkim, Kepala Biro Kesra, Kepala Biro Adpim, serta Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR, Plt. Kepala Dinas LHK, dan Plt. Kepala Dinas Perpustakaan. Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen untuk terus memantau perkembangan di lapangan dan memastikan penanganan bencana dilakukan dengan cepat dan tepat guna mengurangi dampak yang ditimbulkan.