Udayanainsight – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB),
Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, kembali melakukan blusukan ke pasar untuk memastikan
stabilitas harga bahan pokok menjelang Hari Raya Idulfitri. Ini merupakan rangkaian
Safari Ramadan 1446 H, kali ini Miq Iqbal mengunjungi Pasar Keruak dan Pasar
Ikan Tanjung Luar di Kabupaten Lombok Timur, Minggu (16/3).
Dalam kunjungannya, Miq Iqbal menyampaikan bahwa harga bahan
pokok di pasar relatif stabil, berkat upaya intervensi pasar yang telah
dilakukan pemerintah daerah. “Teman-teman di kabupaten sudah melakukan
intervensi pasar dalam bentuk pasar murah. Beliau (Wakil Bupati Lombok Timur)
juga menyampaikan bahwa tiga komoditi utama penyumbang inflasi siap untuk
diintervensi,” ujarnya usai berdialog dengan para pedagang.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata
Pemprov NTB bersama pemerintah kabupaten dalam menjaga daya beli masyarakat.
“Supaya kita bisa menjaga stabilitas harga itu. Tujuannya itu justru kita turun
ini,” tambahnya.
Baiq Nelly Yuniarti, AP., (M.Si, Kepala Dinas Perdagangan
NTB), yang turut mendampingi Gubernur menyebutkan bahwa Safari Ramadan kali ini
memang difokuskan di pasar-pasar tradisional untuk memastikan harga dan stok
bahan pokok tersedia. “Alhamdulillah harga cabai sudah mulai turun, dari
sebelumnya Rp120 ribu per kilogram menjadi Rp100 ribu. Namun, masih ditemukan
variasi harga antar pedagang,” katanya.
Usai memantau pasar, Miq Iqbal melanjutkan agenda Safari
Ramadan dengan menyerap aspirasi para pedagang ikan di Pelabuhan Perikanan
Tanjung Luar. Ia meminta agar persoalan sanitasi dan pengelolaan sampah di
pasar segera diselesaikan agar tidak merugikan pedagang maupun warga sekitar. Dia
juga membuka ruang diskusi bagi pengelola pasar yang menghadapi kendala. “Nanti
kasih tahu, laporkan ke atas supaya bisa dibantu cari solusi. Yang penting ada
upaya dari sini dulu,” pesannya.
Selain fokus pada pengendalian harga, Mi Iqbal juga
menyoroti pentingnya pengembangan pendidikan vokasi yang selaras dengan
kebutuhan industri. Hal ini ia sampaikan saat bersilaturahmi dengan Keluarga
Besar Cabang Dinas Dikbud Lombok Timur di SMK Negeri 1 Jerowaru, sebagai
rangkain agenda safari Ramadhan. Miq Iqbal mendorong agar SMK di NTB diarahkan
untuk menjawab peluang kerja di negara-negara Asia Pasifik yang menghadapi
aging society, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.
“Ceruk pasar ini sangat besar. Kita bisa masuk karena NTB
tengah menikmati bonus demografi. Usia produktif kita jauh lebih besar, ini
peluang besar bagi lulusan SMK,” tegasnya.
Ia menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah
provinsi dan kabupaten/kota dalam menjalankan program pembangunan, termasuk
sektor pendidikan. “Apa yang dilakukan oleh provinsi tidak dilakukan
kabupaten/kota, dan sebaliknya. Kalau pun ingin masuk program yang sama, harus
saling menguatkan,” ujarnya.
Terkait pengembangan Sekolah Luar Biasa (SLB), Gubernur
menyatakan bahwa akan ada skema intervensi khusus sesuai kebutuhan
masing-masing SLB, mulai dari mobilisasi siswa hingga peningkatan kualitas
tenaga pengajar.
Dengan langkah konkret ini, Gubernur NTB berharap
kesejahteraan masyarakat semakin meningkat, harga pasar terkendali, dan
pendidikan vokasi NTB mampu menjawab tantangan global di masa depan.