Keutamaan Puasa di Bulan Zulhijjah: Amalan Mulia Menyambut Idul Adha

admin
0


Udayanainsight – Bulan Zulhijjah adalah salah satu bulan paling mulia dalam kalender hijriyah. Di dalamnya terdapat hari-hari yang agung dan diberkahi, terutama sepuluh hari pertama yang begitu istimewa di sisi Allah SWT. Menjelang Iduladha, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan, salah satunya adalah puasa sunnah. Puasa dari tanggal 1 hingga 9 Zulhijjah, khususnya pada hari Arafah (9 Zulhijjah), memiliki keutamaan luar biasa yang sayang untuk dilewatkan.


Zulhijjah dalam Pandangan Al-Qur’an

Allah SWT bersumpah atas keagungan sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah dalam Al-Qur’an:

“Demi fajar, dan demi malam yang sepuluh.”

(QS. Al-Fajr: 1–2)


Mayoritas ulama tafsir, termasuk Ibnu Abbas, Mujahid, dan lainnya menyatakan bahwa “malam yang sepuluh” dalam ayat ini merujuk pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah. Ketika Allah bersumpah atas sesuatu, itu menunjukkan keutamaan dan kemuliaannya.


Keutamaan Puasa di Sepuluh Hari Pertama Zulhijjah

 1. Amalan yang Paling Dicintai Allah, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Tidak ada hari-hari di mana amal shalih di dalamnya lebih dicintai Allah dibandingkan dengan sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah.”

Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bahkan jihad di jalan Allah?”

Beliau menjawab:

“Bahkan jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali sedikit pun.”

(HR. Bukhari, no. 969)

Hadis ini menunjukkan bahwa amal seperti puasa, shalat sunnah, dzikir, dan sedekah di sepuluh hari ini lebih utama dibandingkan hari-hari lainnya, bahkan melebihi jihad kecuali dalam kondisi yang sangat khusus.


2. Puasa Arafah yang Menghapus Dosa Dua Tahun. Di antara sembilan hari awal Zulhijjah, hari ke-9 atau Hari Arafah memiliki keutamaan tersendiri bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Puasa Arafah, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.”

(HR. Muslim, no. 1162)

Bayangkan, dengan satu hari puasa, dosa-dosa kecil selama dua tahun diampuni oleh Allah SWT. Ini adalah karunia besar yang patut disambut dengan semangat dan syukur.


3. Contoh dari Rasulullah ﷺ. Dalam sebuah hadis dari Hafshah radhiyallahu ‘anha disebutkan:

“Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Nabi ﷺ: puasa Asyura, puasa sepuluh hari Zulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh.”

(HR. Ahmad dan An-Nasa’i, dinilai hasan oleh Al-Albani)

Ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad ﷺ sendiri senantiasa melazimkan puasa di awal Zulhijjah, termasuk sebelum Iduladha.


Jejak Para Salaf dalam Menyambut Zulhijjah

Para ulama salaf sangat menghormati dan mengagungkan sepuluh hari ini. Imam Al-Auza’i berkata:

“Aku mendengar para ulama salaf sangat bersungguh-sungguh dalam beribadah pada sepuluh hari pertama Zulhijjah, melebihi pada hari-hari Ramadhan.”


Sementara Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari menjelaskan:

“Keistimewaan sepuluh hari Zulhijjah terletak pada berkumpulnya seluruh jenis ibadah utama: shalat, puasa, sedekah, dan haji, yang tidak terdapat pada hari-hari lainnya.”


Waktu dan Niat Puasa Zulhijjah

Puasa disunnahkan mulai tanggal 1 hingga 9 Zulhijjah. Adapun puasa hari Arafah (9 Zulhijjah) sangat dianjurkan bagi yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.


Niat puasa sunnah cukup dalam hati sebelum terbit fajar. Tidak wajib dilafalkan, namun jika ingin membaca niat, bisa sebagai berikut:

“Nawaitu shauma sunnatin fi yaumi (sebutkan tanggal hijriyah), lillahi ta’ala.”

(Saya niat puasa sunnah pada hari ini karena Allah Ta’ala.)


Momentum Perbaikan Diri

Selain puasa, sepuluh hari pertama Zulhijjah juga merupakan waktu terbaik untuk taubat, memperbanyak dzikir, sedekah, membaca Al-Qur’an, dan ibadah lainnya. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Tidak ada hari yang lebih agung di sisi Allah dan lebih dicintai untuk beramal di dalamnya daripada sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah. Maka perbanyaklah di dalamnya tahlil, takbir, dan tahmid.”

(HR. Ahmad)


Penutup: Sambut Hari Raya dengan Hati yang Bersih

Zulhijjah bukan sekadar bulan haji atau bulan kurban. Ia adalah waktu yang dipilih Allah untuk kita menyucikan hati, memperbanyak amal, dan memperbaiki diri. Menjelang Hari Raya Iduladha, mari kita songsong hari besar ini bukan hanya dengan pakaian terbaik, tapi juga dengan jiwa yang bersih dan hati yang bertakwa.


Semoga kita termasuk orang-orang yang tidak menyia-nyiakan kesempatan mulia ini dan meraih pahala berlipat dari Allah SWT.


“Barangsiapa berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh tujuh puluh tahun perjalanan.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)