Udayanainsight – Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Hassanudin mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) dalam mengembangkan potensi daerah, khususnya di sektor pariwisata, pertanian, dan perkebunan. Hal tersebut disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor UPPT Samsat Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, pada Kamis (1/2/2025).
“Kita tahu Lombok Utara memiliki banyak potensi, dari pariwisata hingga pertanian dan perkebunan yang terus berkembang. Saya ingin potensi ini dikelola dengan baik dan menjadi bagian dari dukungan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan,” ujar Pj Gubernur Hassanudin.
Selain sektor pertanian, Pj Gubernur juga menyoroti peran Pelabuhan Carik di Bayan dalam mendukung distribusi hasil pertanian unggulan seperti kopi, vanili, dan cokelat. Ia berharap pelabuhan tersebut dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat setempat.
“Semoga Pelabuhan Carik yang dibangun bisa memberikan manfaat lebih bagi masyarakat kita di wilayah utara Lombok,” tambahnya.
Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu, menyampaikan bahwa KLU sebagai kabupaten termuda di NTB terus berbenah untuk mencapai kemajuan. Dengan potensi pariwisata yang mengandalkan pesona Tiga Gili, Lombok Utara mencatat angka kunjungan wisatawan mencapai satu juta wisatawan per tahun.
“Ke depan, kami berharap KLU terus berkembang sebagai kabupaten maju di NTB. Saat ini, kami juga sedang berproses menurunkan angka stunting hingga 13 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional sebesar 14 persen,” ungkap Bupati Djohan.
Dalam kesempatan tersebut, dilakukan penyerahan sertifikat tanah Pelabuhan Carik dari Pemkab Lombok Utara kepada Pemprov NTB. Seremoni ini disaksikan oleh Sekda Provinsi NTB beserta sejumlah Kepala OPD lingkup Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Utara.
Sebagai bagian dari kunjungan kerja, Pj Gubernur bersama rombongan juga melakukan touring motor bertajuk “Explore Lombok Utara”. Rombongan memulai perjalanan dari Mataram dengan mengunjungi berbagai destinasi, seperti Wildlife Park, Kampung Cokelat, dan Kebun Kurma, sebelum mengakhiri perjalanan di Senaru, Lombok Utara.