.jpg)
Udayanainsight – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mengungkapkan kekecewaannya atas kegagalan penalti Kevin Diks dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia, Jumat (22/3). Menurutnya, jika eksekusi penalti tersebut berhasil, jalannya pertandingan bisa berbeda dan lebih menguntungkan bagi skuad Garuda. Sayangnya, penalti yang gagal itu justru menjadi titik balik bagi Australia untuk semakin mendominasi laga.
"Jika penalti itu (Diks) bisa dieksekusi dengan baik, ini akan menjadi pertandingan yang berbeda," ungkap Kluivert dalam sesi wawancara pasca-pertandingan, dikutip dari Reuters.
Timnas Indonesia harus menelan kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga yang digelar di Accor Stadium, Sydney. Meski sempat tampil percaya diri di awal pertandingan, tim asuhan Kluivert justru kesulitan mengimbangi permainan cepat dan agresif tuan rumah.
Momen yang disesalkan Kluivert terjadi pada menit ke-7, saat Indonesia mendapatkan hadiah penalti setelah Rafael Struick dijatuhkan di kotak terlarang. Kevin Diks, yang dipercaya sebagai eksekutor, gagal menunaikan tugasnya setelah tendangannya mengenai mistar gawang. Selanjutnya pada menit ke-18 Martin Boyle berhasil membobol gawang Indonesia setelah memanfaatkan peluang dari titik putih.
Ini menjadi titik balik permainan Australia, dimana dua menit setelah goal pertama Nishan Velupillay mengejutkan pertahanan Indonesia dengan goal kedua bagi Australia.
Kekalahan ini semakin memperberat langkah Indonesia untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026. Di bawah asuhan Kluivert, tim Garuda belum menunjukkan peningkatan signifikan dalam menghadapi lawan dengan level permainan lebih tinggi. Sejak ditunjuk sebagai pelatih kepala, mantan striker Belanda itu menghadapi berbagai kritik terkait minimnya pengalaman melatih di kompetisi kompetitif tingkat internasional.
Meskipun demikian, Kluivert tetap berusaha optimis dan menekankan bahwa Indonesia harus belajar dari kekalahan ini.
Indonesia masih memiliki beberapa pertandingan tersisa di fase kualifikasi. Namun, dengan hasil buruk yang diraih di Sydney, harapan untuk melaju lebih jauh semakin menipis. Kini, sorotan pun tertuju pada Kluivert, apakah ia mampu membawa perubahan atau justru hanya menjadi bagian dari tren kegagalan Timnas Indonesia di panggung internasional?