Udayanainsight – Di tengah perayaan satu abad balap motor di Sirkuit Assen, Marc Marquez kembali membuktikan dirinya sebagai maestro balap. Kemenangan di MotoGP Belanda tidak hanya memperlebar jarak poinnya di puncak klasemen menjadi 68, tetapi juga menyamai rekor kemenangan legendaris Giacomo Agostini di kelas premier, dengan 68 kemenangan.
Pebalap Gresini Racing ini menunjukkan kematangan dan ketenangan luar biasa, meskipun mengalami dua kecelakaan parah saat latihan bebas hari Jumat. Ia mengambil alih pimpinan balapan dari adiknya, Alex Marquez, di lap kedua dan tak pernah sekalipun melihat ke belakang. Kemenangan ini merupakan dominasi nyata Marc Marquez pada MotoGP Belanda.
Di sisi lain, balapan ini menjadi mimpi buruk bagi sang adik, Alex Marquez. Setelah menunjukkan performa kuat di awal balapan, ia mengalami kecelakaan parah di lap kelima saat bersenggolan dengan Pedro Acosta. Insiden ini berujung pada patah tulang tangan kiri yang memaksa Alex mundur dari persaingan gelar. Absennya Alex jelas menguntungkan Marc, yang kini memiliki jalan lebih mulus menuju gelar juara dunia ketujuhnya.
Marco Bezzecchi dari Aprilia memberikan perlawanan ketat dan finis di posisi kedua, membuktikan peningkatan performa motornya.
Sementara itu, juara bertahan Francesco Bagnaia, yang sempat memimpin di awal, harus puas finis di posisi ketiga. Bagnaia kini menghadapi defisit poin yang sangat besar, 126 poin, dari Marc Marquez.
Marc Marquez kini membidik target berikutnya: 89 kemenangan Valentino Rossi.
Pertanyaan besar yang tersisa adalah, siapa yang mampu menghentikan dominasi "alien" asal Spanyol ini?